Di 'Tungku Makasar' Ada Coto Makassar dan Pallu Kaloa Lezat

Penggemar kuliner tradisional kini bisa memanjakan lidah di sini. Kali ini kuliner dari Makassar. Ada coto Makassar dan sapi toppa lada. Diracik dengan bumbu asli Makassar dan disajikan hangat mengepul. Mari makan!

Sebuah promosi kuliner Makassar bertajik 'Tungku Makassar' di Graffiti Restaurant, Mercure Jakarta Simatupang Hotel. Di area makan yang dihiasi beragam graffiti karya seniman lokal ini Anda bisa menikmati beragam sajian khas Makassar.

Seperti Coto Makassar yang populer. Hidangan berkuah ini disajikan dalam mangkuk berwarna hijau dengan isian berupa potongan daging sapi empuk dan ketupat yang pulen. Bumbu komplet membuat aromanya semerbak. Dengan tambahan jeruk nipis, kacang dan sambal tauco rasanya sungguh mantap.

Sajian lain yang patut dicoba, pallu kaloa. Menu ini terbuat dari ikan tuna yang dimasak dengan kaloa atau lebih dikenal dengan sebutan kluwek. Tak heran, potongan ikan tuna yang lembut tampil dalam warna cokelat gelap.

Sebenarnya pallu kaloa mirip dengan rawon, hanya saja tekstur kelapa sangrai halus membuat kuahnya terasa lebih tebal dan kental. Pallu kaloa semakin sedap disantap dengan nasi putih hangat.

Olahan ayam khas Makassar, ayam panggang poyah juga disajikan dalam menu a la carte. Ayam panggang ini dimasak dengan campuran poyah. Poyah adalah kelapa parut kasar yang disangrai dengan api kecil hingga kering dan mengeluarkan aroma gurih kelapa. Bumbu ini membuat sajian ayam panggang terasa lebih gurih.

Satu lagi hidangan utama yang diperkenalkan restoran Graffiti, sapi toppa lada. Menu ini merupakan daging sapi yang berbentuk seperti rendang, namun memiliki cita rasa kari yang gurih. Nama 'lada' sendiri berarti cabai merah yang memang digunakan sebagai bumbu utama sapi toppa lada. Meskipun terbuat dari cabai merah, menu ini tidak terlalu pedas menggigit.